Wednesday, November 4, 2009

Siklus Hidup B. tabaci

Imago betina terkadang makan beberapa tumbuhan budi daya berbeda termasuk gulma. Kualitas nutrisi tiap tumbuhan berbeda sehingga tumbuhan tertentu baik untuk bertahan hidup sedangkan tumbuhan lain baik untuk menghasilkan banyak telur. Imago hidup selama 1 minggu atau lebih dan produksi telur tergantung jenis makanan yang dipilih imago tersebut. Imago betina memasukkan telur ke dalam daun tumbuhan inang dan nimfa yang menetas akan tetap berada di tumbuhan yang dipilih imago tersebut.

Telur B. tabaci berbentuk bulat telur, terpotong pada ujungnya. Pada suhu 25 oC telur akan menetas dalam 6-7 hari. Nimfa instar pertama disebut crawler. Crawler mempunyai kaki dan biasanya bergerak hanya beberapa sentimeter untuk mencari tempat makan. Jarak terjauh yang dapat ditempuh crawler adalah dari satu daun ke daun lain yang masih dalam satu tumbuhan sama.

Nimfa instar kedua hingga keempat menetap dengan tungkai tereduksi. Nimfa menyekresikan meterial berlilin pada pinggir bagian tubuhnya sehingga membantu nimfa tersebut menempel pada permukaan daun. Setelah nimfa mencapai instar keempat akan memasuki fase nimfa yang mempunyai mata berwarna merah. Tidak ada ganti kulit antara nimfa instar keempat dan nimfa yang matanya berwarna merah padahal secara morfologi keduanya berbeda. Nimfa bermata merah tersebut tidak makan sehingga kadang disebut memasuki periode puparium.

Siklus hidup B. tabaci sejak telur diletakkan hingga imago betina meletakkan telur untuk pertama kali selama 39 hari pada suhu 23 oC, 32 hari pada suhu ruang, dan 24 hari pada suhu 29 oC. Imago mampu bertahan hidup selama 40 hari pada suhu 23oC, 35 hari pada suhu ruang, dan 27 hari pada suhu 29 oC. B. tabaci dapat menghasilkan 15 generasi per tahun, betina dapat meletakkan telur rata-rata 200 buah dalam jangka waktu 3-6 minggu.

Tuesday, November 3, 2009

Identifikasi Spesies Bemisia tabaci


Gambar puparium Bemisia tabaci panjang=0,77 mm, lebar=0,55 mm yang diawetkan dalam kanada balsam dengan pewarnaan asam fuhsin.
Identifikasi B. tabaci dapat menggunakan nimfa instar keempat (puparium) atau kantung puparium. Larva instar ketiga kadang sulit dibedakan dengan puparium, biasanya puparium mempunyai ukuran lebih besar. Puparium mempunyai ciri antena lurus atau kadang membengkok, lebar dari basal sampai apikal sama dan bertindihan dengan tungkai depan. Larva instar ketiga mempunyai ciri antena sangat bengkok membentuk huruf U, pada bagian basal melebar dan menyempit pada apikal dan tidak bertindihan dengan tungkai depan. Identifikasi menggunakan imago menghadapi kendala dalam pembuatan slide permanen dan sering saat koleksi kutukebul dari lapangan hanya fase nimfa yang dijumpai.
Ciri karakter morfologi penting puparium B. tabaci yang perlu diperhatikan saat melakukan identifikasi adalah sebagai berikut (a) seta kauda selalu kokoh dan biasanya sama atau lebih panjang dari vasiform orifice, (b) vasiform orifice lurus lebih panjang dari caudal furrow, (c) lingula agak melebar, (d) tidak ada papila, (e) rambut dorsal berjumlah tujuh pasang, terdapat rambut yang berkembang, ukuran rambut biasanya lebih panjang pada daun yang mempunyai permukaan berbulu, (f) penampakan puparium sangat bervariasi terutama pada daun-daun yang berbulu.

Bemisia tabaci (Hemiptera: Aleyrodidae)

Cerita salah satu jenis serangga. Serangga ini merupakan serangga hama, merugikan manusia karena serangga ini menyebarkan virus tanaman geminivirus ke tanaman lain yang sehat. Serangga ini adalah Bemisia tabaci, ordo Hemiptera, famili Aleyrodidae.

Bemisia tabaci merupakan salah satu kutukebul yang menimbulkan masalah serius diberbagai belahan dunia. Serangga ini disebut kutukebul karena bentuknya seperti kutu dan saat disentuh akan 'ngebul' seperti debu. B. tabaci bersifat polifag dengan tanaman inang lebih dari 500 spesies tanaman. Famili tanaman yang umum menjadi inang B. tabaci adalah Fabaceae, Asteraceae, Malvaceae, Solanaceae, dan Euphorbiaceae. B. tabaci merugikan karena aktivitas makan mengambil cairan floem tanaman dan akibat tidak langsung sebagai vektor virus. Peran B. tabaci sebagai vektor virus inilah yang membuat kutukebul ini banyak diteliti dan menimbulkan banyak kerugian. B. tabaci adalah serangga dengan tipe alat mulut menusuk menghisap. Virus tumbuhan yang beredar di dalam floem tanaman akan terambil oleh serangga saat melakukan aktivitas makan.

B. tabaci pertama kali dideskripsikan sebagai hama tembakau di Yunani oleh Gennadius tahun 1889 dan diberi nama Aleyrodes tabaci. B. tabaci mempunyai 19 sinonim hasil identifikasi dari 14 negara pada berbagai tumbuhan inang. B. tabaci diketahui mempunyai karakter morfologi puparium yang bervariasi tergantung pada tumbuhan inang sehingga hal inilah yang menyebabkan B. tabaci mempunyai banyak sinonim.

Entomologi

Entomologi adalah cabang ilmu yang memperlajari tentang serangga. Serangga yang dipelajari mulai dari serangga tingkat rendah (parainsekta) sampai serangga yang sudah modern (termasuk serangga ordo hymenopthera). Tiap-tiap Serangga tersebut dikelompokkan menjadi kelompok taksonomi agar orang lebih mudah untuk mempelajarinya. Tingkatan kelompok yaitu: Serangga adalah hewan Eukaryota (inti sel dikelilingi membran inti); Arthropoda ( tubuhnya berbuku-buku); Hexapoda (mempunyai tungkai 3 pasang); Insecta (kelas serangga). Didalam kelas insekta terdapat serangga Pterygota (bersayap) dan Apterygota (tidak bersayap). Serangga bersayap dibagi lagi menjadi serangga Paleoptera (sayap primitif) dan Neoptera (sayap modern). Serangga kemudian dibagi menjadi ordo. Penamaan ordo berdasarkan ciri sayap misalnya Diptera (Di artinya dua, ptera artinya sayap jadi Diptera artinya serangga bersayap dua). Setelah ordo serangga akan dibagi lagi menjadi Superfamili, famili, genus dan spesies.

Masyarakat biasanya mengenal serangga hanya sebagai organisme pengganggu tanaman. Pandangan tersebut ada benarnya karena beberapa serangga memakan daun, buah, batang tanaman budidaya. Tetapi jika serangga memakan daun, buah, batang tanaman gulma maka serangga tersebut justru menguntungkan manusia. Serangga banyak yang bermanfaat bagi manusia antara lain peran serangga sebagai pemakan bahan organik sehingga mampu menguraikan sisa sisa tanaman. Bayangkan jika tanaman yang mati di hutan tidak dimakan oleh rayap maka proses peruraian lama dan rantai makanan yang terjadi pun menjadi tidak berjalan sebagai mana mestinya. Serangga ada juga yang menghasilkan bahan pangan seperti madu, bahan untuk pakaian seperti ulat sutera. Ada juga serangga yang meletakkan telur pada tubuh serangga lain sebut juga parasitoid, serangga ini bermanfaat terutama jika telur tersebut diletakkan pada serangga hama. Peran serangga yang luar biasa manfaatnya bagi manusia adalah serangga penyerbuk. Tanpa penyerbukan tidak mungkin suatu tanaman menghasilkan buah, contoh terkenal serangga penyerbuk ini antara lain lebah (Aphis sp.), Elaedobius kamerunicus (kumbang moncong) yang merupakan penyerbuk tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jack).

Peran entomologist (ahli serangga) diperlukan untuk mempelajari peran-peran serangga. Bahkan saat ini ahli serangga khusus hanya mempelajari satu ordo, misalnya ahli ordo Lepidoptera, Coleoptera, dll.