Buku pegangan
- Host Plant Selection by Phytophagous Insects
- Insect- Plant Biology
- Insect Chemical Defense
- Jurnal Chemical Ecology
- Jurnal Secondary Plant Metabolism
#
Hubungan Serangga Tanaman (HST)
Point bahasan HST
-Hubungan serangga tumbuhan membahas interaksi serangga dengan tumbuhan dalam bingkai buffer lingkungan.
-Bagaimana sifat interaksi serangga dengan tumbuhan? Apakah semua merugikan? Ternyata tidak. Interaksi lebah dengan tanaman justru merupakan interaksi saling menguntungkan. Lebah mendapatkan nektar, sedangkan tumbuhan terbantu untuk penyerbukan.
Contoh lainnya, tanaman Zodia (Evodia sauveolens) merupakan repellen (penolak) nyamuk. Daun zodia harus saling bergesek sehingga senyawa aktif keluar untuk menolak nyamuk. Jika tanaman zodia ditanam dalam pot sendiri di dalam rumah, sifat repellen tidak berfungsi.
-Mengapa terjadi interaksi?
Mengapa wereng coklat hanya menyerang tanaman padi?
Apakah hubungan antara wereng coklat dan tanaman padi bersifat sementara ataukah permanen
- Tumbuhan menghasilkan secondary metabolit, jenisnya banyak bahkan sampai ribuah
- Tumbuhan menghasilkan primary metabolit, misalnya karbohidrat, glukosa, fruktosa dll yang jenisnya tidak banyak
- Hubungan serangga dengan tanaman merupakan hubungan yang terjadi sudah sejak jaman dulu, bahkan dari hasil studi interaksi tersebut bisa disusun teori coevolusi.
- Secondary metabolit awalnya dikira tidak bermanfaat tetapi setelah banyak studi dilakukan ternyata metabolit tersebut berfungsi sebagai chemical defense
-Apakah serangga langsung mau makan tanaman yang ditemuinya?
- Tanaman tidak bisa berlari untuk menghindari musuh. Oleh karena itu tanaman mengembangkan chemical dan morphological defense. Contoh dari morphological defense adalah trichom, duri, rambut halus, batang keras dll. Chemical defense merupakan cara tumbuhan berkomunikasi baik dengan tanaman lain maupun dengan serangga. Contoh chemical defense adalah alelopati, senyawa volatil metabolit sekunder.
-Manfaat dari kuliah hubungan serangga dengan tanaman adalah
- Pemilihan tanaman untuk insektisida nabati
- Tanaman yang tidak disukai serangga bisa digunakan sebagai dasar pemuliaan tanaman
- Tanaman yang mengandung metabolit secunder mungkin bisa digunakan sebagai tanaman obat
- Dasar pengetahuan bahwa sistem pertanaman tumpang sari lebih baik daripada monokultur. Menanap tanaman pertanian dalam satu luasan lahan sebaiknya tidak dalam satu famili. Dengan demikian terjadi chemical mask sehingga serangga hama kesulitan menemukan tanaman inang karena tertutupi oleh senyawa kimia dari tanaman famili lain. Tanaman di hutan tidak pernah dilaporkan terjadi ledakan hama. Kenapa? Karena banyak terjadi komunikasi kimia tanaman dengan serangga (odor communication).
Padi yang disemprot dengan pestisida. Pestisida umumnya ditambah dengan bahan pewarna sebagai bahan pengaman (safety). Aplikasi pestisida di lapangan sampai baunya menyengat. Padahal serangga hanya butuh sedikit bahan kimia (nano ml) untuk mengetahui ada atau tidaknya inang. Demikian juga dengan konsentrasi pestisida yang tinggi serangga-serangga parasitoid tidak akan mau mendekat ke lokasi yang disemprot.
Musuh alamai mau datang ke suatu lokasi, tertarik oleh apa?
- bau tanaman ?
- bau serangga inang?
Musuh alami mau terbang dari lokasi yang jauh karena mencium daun tanman yang terpotong akibat dimakan oleh serangga inang. Ketertarikan musuh alamai untuk datang dipengaruhi langsung dua faktor tersebut di atas bukan bekerja secara terpisah.
-Bagaimana sifat interaksi serangga dengan tanaman?
Daun tegak lebih disukai atau tidak oleh serangga?
Daun lebar lebih disukai atau tidak?
Model senyawa pengendali hama yang digunakan saat ini
- pirethroid ...................
- carbamat ...................
- nikotinoid ................... sebagai senyawa untuk membunuh
- pimetrozin .................. sebagai senyawa antifeedan digunakan untuk mengatur populasi/ pengendalian
###
Hubungan serangga dengan tanaman menurut pandangan seorang Entomologist
- insect reduce plant fitness
- serangga menurunkan kesehatan tanaman
- tingkat kerusakan oleh serangga diukur dengan ambang ekonomi
Padahal hubungan serangga dan tanaman bukan suatu hubungan yang terpaksa. Hubungan sudah terjadi lama dan bersifat baik. Tidak semua tanaman dapat dimakan oleh serangga. Serangga akan menyeleksi tanaman yang tepat untuk kebutuhan nutrisinya.
Teori awal yang berkembang
- Awalnya serangga merupakan polypaghus (makan banyak tanaman inang)
- Tanaman excape membentuk pertahanan (duri, chemical compound, alelophaty dll)
- Hanya serangga yang cocok yang dapat hidup di tumbuhan tersebut
Tumbuhan juga melakukan komunikasi. Respon tumbuhan dngan adanya serangga hama ada 4 macam:
1. Tanaman akan rusak, tentu saja karena tanaman diam, terutama pada populasi hama tinggi. Saat diserang oleh serangga, tanaman berkomunikasi dengan tumbuhan lain agar membantu.
Ledakan hama terjadi karena budidaya pertanian yang monokultur. Dengan monokultur, hubungan serangga dengan tanaman menjadi sangat sederhana. Serangga langsung mengenali makanan atau tumbuhan inang. Serangga tidak "pusing" menentukan senyawa yang cocok dengan dirinya. Jika terdapat berbagai jenis tanaman, berbagai chemical compound saling bercampur di lapangan sehingga serangga akan bingung menentukan inangnya.
Konsep clean agriculture atau pertanian yang bersih bebas gulma dan tumbuhan lain menjadi rentan terhadap serangan hama. Clean agriculture terjadi hubungan yang sangat 'simple'. Dengan belajar hubungan serangga dengan tanaman semakin faham bahwa dalam suatu lahan pertanian, sebaiknya ada berbagai jenis tanaman agar ada banyak chemical compound melayang di udara untuk mengacaukan penemuan inang serangga hama.
2. Kondisi ekologi tumbuhan rusak tergantung pada faktor waktu, tahap perkembangan tanaman, hujan, kemarau. Kerusakan tanaman tidak melulu disebabkan oleh serangga tetapi juga dipengaruh faktor disebutkan di atas.
3. Terkadang kehadiran serangga pada pertanaman tidak memberikan pengaruh apa-apa
4. Terkadang kehadiran serangga pada pertanaman justru memberikan keuntungan pada tanaman. Contohnya tanaman diserang sedikit oleh serangga, yang terjadi justru tumbuhan mengalami peningkatan pertumbuhan.
Contoh lainnya, saat menanam padi, hama dapat terkendali tidak menimbulkan kerusakan karena adanya musuh alami. Agar musuh alami bertahan hidup disekitar pertanaman padi perlu ditanam jenis lainnya sebagi shelter dan sediaan nektar uk musuh alami.
Fungsi tanaman bagi serangga
- sebagai sumber nutrisi
- sebagai shelter/refugia/bernaung, terutama untuk musuh alami. Di perkebunan kelapa sawit sengaja ditanam berbagai bunga-bungaan sebagai tempat bernanung musuh alami
- host finding. Berbagai tanaman mungkin akan dikunjungi serangga, dicicipi tetapi tidak semuanya menjadi sumber nutrisi serangga.
Kejadian yang diamati di alam. Setiap serangga biasanya berkorelasi dengan tanaman tertentu, misalnya:
- Nilaparvata lugens ditemukan pada pertanaman padi
- Crocidolomia binotalis dijumpai pada famili crucifera
Ada juga serangga yang ditemukan dan mengkonsumsi tanaman pada banyak famili, contohnya Spodoptera litura
Dari fenomeda tersebut muncul pertanyaan:
1. Bagaimana serangga tahu akan adanya tanaman inang tersebut? Padahal tanaman sengaja ditanam jauh terpencil jauh. Menanam cabai jauh dari pertanaman cabai lain tetapi kenapa B. tabaci bisa datang?
2. Bagaimana serangga mampu mengenal inangnya.
- Serangga mencicipi tanaman, tidak suka, dia akan pergi
- Ada kalanya serangga tetap makan tanaman walaupun tidak sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Akibatnya telur tidak berkembang dengan baik.
#
Teori-teori yang berhubungan dengan serangga dan tanaman
1. Botanical Insting Teori
Penggagas teori : Stahl (1888) kemudian diperkuat oleh Brves (1920).
Serangga melakukan hubungan dengan tanaman dipandu oleh komponen kimia-kimia spesifik. Umumnya serangga tertentu mampu mengenali senyawa kimia spesifik tanaman tertentu, yang tidak bisa dikenali oleh serangga lain. Sehingga serangga akan cocok, mampu bertelur dan berkembang biak dengan baik.
plant odor terdiri dari volatile compound, yang merupakan metabolit sekunder sehingga serangga tertarik untuk datang pada tanaman. Sensor pada serangga berupa olfactory=penglihatan dan gustatory=penciuman.
Percobaan yang dilakukan untuk mengetahui senyawa-senyawa apa yang berada dalam tanaman tersebut.
Daun kubis dilakukan ekstraksi kemudian diteteskan pada kertas saring yang diletakkan dalam cawan petri. Larva Crocidolomia binotalis dimasukkan dalam petri kemudian dilihat apakah dia mau datang ke kertas saring. Jika larva mau datang menandakan dia tertarik oleh komponen volatile tanaman kubis. Jika larva C. binotalis tidak mau datang menandakan dia tertarik pada senyawa volatile.
Jika C. binotalis datang ke ekstrak. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi komponen apa saja dalam esktrak daun kubis dengan cara sisa ekstrak daun dilakukan uji kromatografi.
2. Possitive Stimuli Theory
oleh Fraenkel (1959)
Serangga datang pada tanaman karena
-morfologi atau fisik tanaman, misalnya serangga tertarik oleh karbohidrat (buah, umbi, bulir) yang dihasilkan tanaman.
-plant chemistry: menstimuli serangga untuk datang pada tanaman. Plant chemistry ini bisa menjelaskan tingkah laku serangga untuk menemukan inangnya.
Fraenkel melakukan revisi, ternyata serangga itu umumnya bersifat oligophagus dan bahkan monophagus. Tidak semua serangga bersifat polyphagus. Jika serangga tidak dapat survive pada suatu tanaman maka dia akan pergi. Serangga yang cocok nutrisinya pada tanaman dapat berkembang biak dengan baik. Senyawa kimia yang berada di udara inilah yang membawa serangga dari lokasi yang jauh untuk datang.
3. Dual Discrimination
oleh Kennedy and Booth (1951)
Fraenkel proposed that insect choose their host plants exclusively by responding selectively to plant secondary compounds such as alkaloids, glycosides aromatic oils, that have no nutritional value
The dual discrimination theory of Kennedy and Booth, which suggests that selection is made of the basis of both odd substances and nutrients, seem more realistik
taken from (Prakash, 2008).
Dual discrimination menyatakan bahwa proses pencarian inang oleh serangga karena faktor senyawa sekunder dan nutrisi yang terkandung dalam tanaman. Serangga tertarik pada tanaman tidak semata-mata karena senyawa sekunder tetapi juga nutrisi yang terkandung dalam tanaman sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan serangga.
Kennedy dan Booth melakukan percobaan. Glukosida (senyawa sekunder) bisa meningkatkan penerimaan tanaman inang oleh serangga.
Glukosida + artifisial diet ------------- serangga lebih meningkat perkembangannya.
Senyawa sekunder mempunyai peranan dalam acceptibily oleh serangga, disamping kandungan karbohidrat, lemak, vitamin (senyawa primer) yang terkandung dalam tanaman. Senyawa primer disebut juga phagostimuli
4. Nutritional Imbalance Theory
by House (1969)
Teori ketidak seimbangan nutrisi
Serangga dari jauh datang pada tanaman dipengaruhi
1. Metabolit sekunder
2. Morfologi tanaman
3. Senyawa primer tanaman
Serangga makan bagian tanaman
-pucuk : Oryctes rhinoceros (kumbang tanduk)
-buah : lalat buah
-batang : penggerek batang padi
-daun muda : Croccidolomia binotalis
-daun tua : Eryonata thrax (larva penggulung daun pisang)
kandungan nutrisi pada masing-masing bagian tumbuhan tersebut berbeda.
Tiap bagian tumbuhan tersebut dapat dimakan oleh serangga. Pertama serangga datang pada pucuk, digigit, lalu berpindah ke daun.
Adanya perbedaan nutrisi akan mempengaruhi tingkah laku dan psikological serangga. Jika nutrisi seseuai maka serangga berhasil bertelur. Poporsi nutrisi lebih penting daripada jumlah mutlak. Sehingga walaupun misal glikosida ada di pucuk, daun, batang tetapi serangga lebih memilih makan bagian pucuk karena poporsi glikosida dan komponen lain sesuai dengan kebutuhan serangga.
Tanaman dalam saut famili biasanya chemical sama, proporsi bahan sekunder hampir sama sehingga serangga Crocci serang pada semua tanaman dalam satu famili Brasicaceae.
5. Negative stimuly theory
oleh Dethier (1980)
Serangga datang
Tumbuhan ditolak oleh seranggga
Tumbuhan mengeluarkan senyawa untuk menghambat pertumbuhan serangga
Semakin spesifik feeding stimulan dari tumbuhan maka serangga akan memilih makanan yang spesifik.
Pemilihan makanan yang spesifik ini merupakan proses coevolusi. Dethier berpendapat bahwa serangga tertarik pada sekelompok spesies tanaman karena tanaman mengeluarkan stimulus kimia yang serupa.
6. Chemical of Host Selection Theory
Teori pemilihan inang secara kimiawi dikemukakan oleh Whittaker & Feevy 1971
Serangga berinteraksi dengan tanaman menggunakan sistem sensori. Sensor serangga akan menangkap senyawa kimiawi atau disebut senyawa alelochemical.
Senyawa alelochemical terdiri dari
1. Alomon : senyawa yang dikeluarkan tumbuhan akan menguntungkan dirinya, sedangkan pertumbuhan serangga terhambat
Senyawa Alomon dibagi menjadi:
1. Repelen : serangga akan menjauhi tanaman
2. Antibiotik : serangga yang memakan bagian tumbuhan akan terganggu metabolismenya
3. Deteran : serangga akan menghentikan makan setelah mencicipi bagian tumbuhan
4. Supresan : Serangga menghentikan pencicipan makanan
2. Kairomon : senyawa yang dikeluarkan tumbuhan justru merugikan dirinya.
Senyawa kairomon dibagi menjadi:
1. antraktan : senyawa yang dikeluarkan tanaman membuat serangga mendekat
2. arestan : senyawa yang dikeluarkan tanaman membuat serangga menetap dan tinggal di tanaman tersebut
3. heksitan : senyawa yang dikeluarkan tanaman membuat serangga mulai proses makan
4. stimulan : senyawa yang dikeluarkan tanaman membuat serangga meneruskan proses makan.
3. Sinomon : senyawa yang dikeluarkan tumbuhan memberikan dampak positif bagi dirinya dan bagi serangga. Contoh adalah lebah mendapatkan nektar dari tanaman. Tanaman memperoleh keuntungan dengan dibantu proses penyebukan oleh lebah.
Dari teori pemilihan inang secara kimia ini dapat dikelompokkan adanya kisaran inang
1. serangga monofag: serangga makan hanya terbatas ada spesies tertentu, biasanya dibawah satu genus. Contoh wereng cokelat bisa tetap hidup walaupun tidak ada tanaman padi. Wereng bertahan pada rerumputan.
2. serangga oligofag : serangga makan dalam satu famili tanaman, misal Crocidolomia binotalis makan dalam satu famili Brasicaceae. Contoh lain serangga Plutella xylostella
3. serangga polifag : serangga yang mampu makan berbagai famili tanaman. Misalnya serangga Spodoptera litura mampu makan jagung, padi, tomat, bawang, kunyit, kubis, talas, kangkung.
Ada kasus-kasus menarik dari kisaran inang serangga ini.
S. litura mempunyai kisaran inang yang luas. Di lapangan larva S. litura banyak ditemukan pada tanaman talas. Serangga seperti brsifat monofag. Pada kasus ini bukan berarti S. litura monofag. Serangga lebih menyukai tanaman talas. Serangga mempunyai sifat preferensi.
Colordo potato beetle di lapangan seperti bersifat monofag. Serangga seperti hanya memakan daun kentang. Sesungguhnya makanan kumbang ini lebih banyak atau oligofag seperti juga tomat, terung.
Stenophagus : restricted host plant
Euriphagus : broad host plant
kedua istilah ini jarang digunakan
Serangga memakan 10 tanaman dalam famili sama
serangga memakan 10 tanaman dalam famili berbeda
------------ base number
Pengelompokan monophagi, oligophagi, polipagi merupakan mengelompokan serangga berdasarkan base number Daftar Pustaka
Prakash M. 2008. Encyclopaedia of Entomology II. Insect Behaviour. Discovery publishing house: India
#
Teori-teori yang berhubungan dengan serangga dan tanaman
1. Botanical Insting Teori
Penggagas teori : Stahl (1888) kemudian diperkuat oleh Brves (1920).
Serangga melakukan hubungan dengan tanaman dipandu oleh komponen kimia-kimia spesifik. Umumnya serangga tertentu mampu mengenali senyawa kimia spesifik tanaman tertentu, yang tidak bisa dikenali oleh serangga lain. Sehingga serangga akan cocok, mampu bertelur dan berkembang biak dengan baik.
plant odor terdiri dari volatile compound, yang merupakan metabolit sekunder sehingga serangga tertarik untuk datang pada tanaman. Sensor pada serangga berupa olfactory=penglihatan dan gustatory=penciuman.
Percobaan yang dilakukan untuk mengetahui senyawa-senyawa apa yang berada dalam tanaman tersebut.
deteksi senyawa tanaman yang disukai serangga uji |
Daun kubis dilakukan ekstraksi kemudian diteteskan pada kertas saring yang diletakkan dalam cawan petri. Larva Crocidolomia binotalis dimasukkan dalam petri kemudian dilihat apakah dia mau datang ke kertas saring. Jika larva mau datang menandakan dia tertarik oleh komponen volatile tanaman kubis. Jika larva C. binotalis tidak mau datang menandakan dia tertarik pada senyawa volatile.
Jika C. binotalis datang ke ekstrak. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi komponen apa saja dalam esktrak daun kubis dengan cara sisa ekstrak daun dilakukan uji kromatografi.
2. Possitive Stimuli Theory
oleh Fraenkel (1959)
Serangga datang pada tanaman karena
-morfologi atau fisik tanaman, misalnya serangga tertarik oleh karbohidrat (buah, umbi, bulir) yang dihasilkan tanaman.
-plant chemistry: menstimuli serangga untuk datang pada tanaman. Plant chemistry ini bisa menjelaskan tingkah laku serangga untuk menemukan inangnya.
Fraenkel melakukan revisi, ternyata serangga itu umumnya bersifat oligophagus dan bahkan monophagus. Tidak semua serangga bersifat polyphagus. Jika serangga tidak dapat survive pada suatu tanaman maka dia akan pergi. Serangga yang cocok nutrisinya pada tanaman dapat berkembang biak dengan baik. Senyawa kimia yang berada di udara inilah yang membawa serangga dari lokasi yang jauh untuk datang.
3. Dual Discrimination
oleh Kennedy and Booth (1951)
Fraenkel proposed that insect choose their host plants exclusively by responding selectively to plant secondary compounds such as alkaloids, glycosides aromatic oils, that have no nutritional value
The dual discrimination theory of Kennedy and Booth, which suggests that selection is made of the basis of both odd substances and nutrients, seem more realistik
taken from (Prakash, 2008).
Dual discrimination menyatakan bahwa proses pencarian inang oleh serangga karena faktor senyawa sekunder dan nutrisi yang terkandung dalam tanaman. Serangga tertarik pada tanaman tidak semata-mata karena senyawa sekunder tetapi juga nutrisi yang terkandung dalam tanaman sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan serangga.
Kennedy dan Booth melakukan percobaan. Glukosida (senyawa sekunder) bisa meningkatkan penerimaan tanaman inang oleh serangga.
Glukosida + artifisial diet ------------- serangga lebih meningkat perkembangannya.
Senyawa sekunder mempunyai peranan dalam acceptibily oleh serangga, disamping kandungan karbohidrat, lemak, vitamin (senyawa primer) yang terkandung dalam tanaman. Senyawa primer disebut juga phagostimuli
4. Nutritional Imbalance Theory
by House (1969)
Teori ketidak seimbangan nutrisi
Serangga dari jauh datang pada tanaman dipengaruhi
1. Metabolit sekunder
2. Morfologi tanaman
3. Senyawa primer tanaman
Serangga makan bagian tanaman
-pucuk : Oryctes rhinoceros (kumbang tanduk)
-buah : lalat buah
-batang : penggerek batang padi
-daun muda : Croccidolomia binotalis
-daun tua : Eryonata thrax (larva penggulung daun pisang)
kandungan nutrisi pada masing-masing bagian tumbuhan tersebut berbeda.
Tiap bagian tumbuhan tersebut dapat dimakan oleh serangga. Pertama serangga datang pada pucuk, digigit, lalu berpindah ke daun.
Adanya perbedaan nutrisi akan mempengaruhi tingkah laku dan psikological serangga. Jika nutrisi seseuai maka serangga berhasil bertelur. Poporsi nutrisi lebih penting daripada jumlah mutlak. Sehingga walaupun misal glikosida ada di pucuk, daun, batang tetapi serangga lebih memilih makan bagian pucuk karena poporsi glikosida dan komponen lain sesuai dengan kebutuhan serangga.
Tanaman dalam saut famili biasanya chemical sama, proporsi bahan sekunder hampir sama sehingga serangga Crocci serang pada semua tanaman dalam satu famili Brasicaceae.
5. Negative stimuly theory
oleh Dethier (1980)
Serangga datang
Tumbuhan ditolak oleh seranggga
Tumbuhan mengeluarkan senyawa untuk menghambat pertumbuhan serangga
Semakin spesifik feeding stimulan dari tumbuhan maka serangga akan memilih makanan yang spesifik.
Pemilihan makanan yang spesifik ini merupakan proses coevolusi. Dethier berpendapat bahwa serangga tertarik pada sekelompok spesies tanaman karena tanaman mengeluarkan stimulus kimia yang serupa.
6. Chemical of Host Selection Theory
Teori pemilihan inang secara kimiawi dikemukakan oleh Whittaker & Feevy 1971
Serangga berinteraksi dengan tanaman menggunakan sistem sensori. Sensor serangga akan menangkap senyawa kimiawi atau disebut senyawa alelochemical.
Senyawa alelochemical terdiri dari
1. Alomon : senyawa yang dikeluarkan tumbuhan akan menguntungkan dirinya, sedangkan pertumbuhan serangga terhambat
Senyawa Alomon dibagi menjadi:
1. Repelen : serangga akan menjauhi tanaman
2. Antibiotik : serangga yang memakan bagian tumbuhan akan terganggu metabolismenya
3. Deteran : serangga akan menghentikan makan setelah mencicipi bagian tumbuhan
4. Supresan : Serangga menghentikan pencicipan makanan
Senyawa kairomon dibagi menjadi:
1. antraktan : senyawa yang dikeluarkan tanaman membuat serangga mendekat
2. arestan : senyawa yang dikeluarkan tanaman membuat serangga menetap dan tinggal di tanaman tersebut
3. heksitan : senyawa yang dikeluarkan tanaman membuat serangga mulai proses makan
4. stimulan : senyawa yang dikeluarkan tanaman membuat serangga meneruskan proses makan.
3. Sinomon : senyawa yang dikeluarkan tumbuhan memberikan dampak positif bagi dirinya dan bagi serangga. Contoh adalah lebah mendapatkan nektar dari tanaman. Tanaman memperoleh keuntungan dengan dibantu proses penyebukan oleh lebah.
Dari teori pemilihan inang secara kimia ini dapat dikelompokkan adanya kisaran inang
1. serangga monofag: serangga makan hanya terbatas ada spesies tertentu, biasanya dibawah satu genus. Contoh wereng cokelat bisa tetap hidup walaupun tidak ada tanaman padi. Wereng bertahan pada rerumputan.
2. serangga oligofag : serangga makan dalam satu famili tanaman, misal Crocidolomia binotalis makan dalam satu famili Brasicaceae. Contoh lain serangga Plutella xylostella
3. serangga polifag : serangga yang mampu makan berbagai famili tanaman. Misalnya serangga Spodoptera litura mampu makan jagung, padi, tomat, bawang, kunyit, kubis, talas, kangkung.
Ada kasus-kasus menarik dari kisaran inang serangga ini.
S. litura mempunyai kisaran inang yang luas. Di lapangan larva S. litura banyak ditemukan pada tanaman talas. Serangga seperti brsifat monofag. Pada kasus ini bukan berarti S. litura monofag. Serangga lebih menyukai tanaman talas. Serangga mempunyai sifat preferensi.
Colorado potato beetle (picture by uspest.org) |
Colordo potato beetle di lapangan seperti bersifat monofag. Serangga seperti hanya memakan daun kentang. Sesungguhnya makanan kumbang ini lebih banyak atau oligofag seperti juga tomat, terung.
Stenophagus : restricted host plant
Euriphagus : broad host plant
kedua istilah ini jarang digunakan
Serangga memakan 10 tanaman dalam famili sama
serangga memakan 10 tanaman dalam famili berbeda
------------ base number
Pengelompokan monophagi, oligophagi, polipagi merupakan mengelompokan serangga berdasarkan base number Daftar Pustaka
Prakash M. 2008. Encyclopaedia of Entomology II. Insect Behaviour. Discovery publishing house: India
-end-
0 comments:
Post a Comment